Minggu, 23 Desember 2012

Konseling Sebagai Hubungan Pribadi



  Konseling sebagai hubungan pribadi merupakan proses pertalian timbal balik antara seorang konselor, yaitu individu yang memberikan pelayanan konseling dengan seorang konseli atau kelompok konseli yaitu individu yang memperoleh pelayanan konseling.
Kualitas proses hubungan pribadi ini sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu : (1) kualitas pribadi konselorseperti ketulusan, kejujuran, kehangatan, penuh penerimaan, keselarasan pikiran, perasaan, dan perbuatannya sehingga ia bisa dengan akurat berempati dengan konselinya, (2) kredibilitas konselor, konselor yang karismatik biasanya sangat dipercayai konseli, dan (3) pendidikan dan pengalaman konselor, konselor yang memiliki pendidikan tinggi serta pengalaman yang luas akan mengembangkan kepercayaan yang tinggi pada konseli terhadap pelayanan konseling (Hartono, 2006).
Sumber : 
Hartono dan Boy Soedarmadji (Ed). 2012. Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana.

Konsep Dasar Bimbingan Kecakapan Berpikir dan Kemandirian Belajar



A.  Makna Belajar
Belajar merupakan hal yang vital dalam kehidupan manusia, karena “sebagian besar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar” (sukmadinata, 2005).
Witherington (1952) mendefinisikan “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
Hilgard (1962) juga menyatakan : “belajar adalah proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap suatu situasi”.

B.  Makna Bimbingan
Istilah bimbingan diambil dari kata dalam Bahasa Inggris “giude” atau “guidance”, yang berarti “memimpin, menuntun, mengatur, mengarahkan, memberi nasehat, dan memberi petunjuk” (Echols & Shadily, 2000 : 283).
Menurut Jones, et al. (1977 : 3), “guidance is the assistance given to individuals in making intelligent choices and adjusments”, bahwa bimbingan merupakan suatu bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yang intelligen dan sesuai.
Makna bimbingan menurut Natawidjaja adlah suatu layanan bantuan kepada individu secara berkesinambungan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan sehingga mencapai perkembangan secara optimal dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
C.  Makna Kecakapan Berpikir
Kecakapan merupakan keterampilan melakukan suatu tugas tertentu yang diperoleh dengan cara berlatih terus menerus, karena keterampilan tidak serta merta datang sendirisecara otomatis dan kebetulan , melainkan secara sengaja diprogram melalui latihan terus menerus.
Robert (dalam Wahidin, 2004) berpendapat, berpikir merupakan proses mental melalui membayangkan, memanipulasi, dan menggambarkan idea abstrak berupa anggapan, pendapat, tanggapan terhadap sesuatu dalam pikiran (mind) seseorang.
D.  Makna Kemandirian Belajar
Kata “mandiri” diambil dari dua istilah yang pengertiannya sering disejajarkan silih berganti, yaitu autonomy san independence, karena perbedaan sangat tipis dari dua istilah tersebut (Steinberg,1993).
Menurut Watson & Lindgren (1973) kemandirian berarti kebebasan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha, dan melakukan sendiri segala sesuatu tanpa mengendalikan bantuan orang lain.
Sumber :

Mengembangkan Aturan Kelompok dengan Pelatihan Keterampilan Konseling



Mengembangkan aturan kelompok dengan pelatihan ketrampilan konseling menunjukkan beberapa cara mahasiswa berketerampilan konseling untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya kelompok pelatihan.
Banyak faktor yang berkonstribusi pada terciptanya lingkungan yang menyenangkan dan produktif untuk belajar keterampilan konseling. Kompetensi profesional dan kualitas personal pelatih atau para pelatih sangat penting.
Perbedaan lain didalam penerapan pelatihan keterampilan konseling adalah bahwa mahasiswa tidak belajar pengetahuan akademik tetapi keterampilan praktis.
Aturan-aturan ilustratif untuk kelompok pelatihan keterampilan konseling :
v  Meskipun pelatih atau para pelatih memegang kontrol tertinggi atas arah kelompok, mahasiswa turut berpartisipasi di dalam keputusan tentang bagaimana kelompok dijalankan.
v  Mahasiswa diharapkan untuk memfokuskan proses mental maupun keterampilan konseling eksternalnya.
v   Setiap mahasiswa menerima tanggung jawab atas pembelajarannya sendiri.
v  Ekspestasi kelompok adalah bahwa para mahasiswa akan mengikuti semua sesi dan datang tepat waktu.
v  Mahasiswa menerima tanggung jawab untuk berpartisipasi di Dalam kegiatan-kegiatan pelatihan kelompok dengan sebaik-baiknya, termasuk mengerjakan tugas-tugas PRnya.
v  Pelatih dan mahasiswa menerima tanggung jawab untuk saling membantu dalam belajar keterampilan konseling.
v  Pelatih dan mahasiswa saling memperlakukan dengan hormat dan bila perlu saling mendukung dan saling menantang.
v  Tidak boleh ada mahasiswa yang merasa di bawah tekanan untuk mengungkapkan informasi pribadi apapun yang membuatnya merasa tidak nyaman.
v  Tidak saling menceritakan kisah orang lain di luar pelajaran dan mahasiswa berhak atas kerahasaiaan dari sesama mahasiswa dari pelatihnya.
v  Mahasiswa tidak berharap pelatihnya bertindak sebagai konselor pribadi atau untuk berpartisipasi di dalam kelompok terapi.
v  Semua mahasiswa menaati pedoman tentang pengerjaan dan pengarahan tugas-tugas dan tidak meminta perlakuan khusus bagi dirinya sendiri.
Sumber :
ü  Nelson, Richard dan Jones. 2012. Pengantar Keterampilan Konseling (3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cara Belajar yang Efektif Melaui Kegiatan Belajar Kelompok



Belajar adalah sesuatu yang menyegarkan. Jadi hadapi dengan penuh keceriaan dan hati bahagia, anggap buku tebal-tebalmu itu seperti sebuah novel petualangan yang sangat seru, buku cerita yang amat menantang, dan games yang sulit dipecahkan sehingga bersemangat.
Dengan belajara juga bisa membawa kita menuju kesuksesan, mungkin ada yang memercayai bahwa kesuksesan dalam belajar datang dengan sendirinya. Tak salah memang, ketika ada yang meraih kesuksesan dalam studinya, padahal ia terlihat tidak melakukan usaha yang sangat keras. Akan tetapi, kebanyakan pelajar justru meraih kesuksesan dengan mengembangkan dan mengaplikasikan kebiasaan belajar yang efektif.
Tentu belajar juga ada cara-caranya, dan setiap orang pasti berbeda-beda. Beberapa poin emas tips belajar yang efektif melalui kegiatan belajar kelompok :
1.    Jangan mencoba untuk memaksakan belajar dalam satu sesi
Biasanya, para pelajar yang sukses selalu meluangkan waktu belajarnya lebih pendek dan jarang memaksakan mempelajari seluruhnya dalam satu atau dua sesi. Kuncinya, belajarlah dengan konsisten dan lakukan secara reguler meskipun dalam waktu singkat.

2. Rencanakan saat Anda akan belajar
Jika ingin sukses dalam belajar, susunlah jadwal dengan waktu yang spesifik selama sepekan. Dan cobalah untuk tegas dengan jadwal yang telah Anda buat. Mereka yang belajar secara sporadis, biasanya tidak berperforma sebaik pelajar yang telah mengatur waktu belajarnya dengan disiplin.
3.    Belajarlah pada waktu yang sama
Tidak hanya apakah penting untuk merencanakan jadwal kapan harus belajar, tetapi, Anda juga belajar untuk konsisten dengan rutinitas belajar harian. Ketika Anda belajar pada waktu yang sama setiap hari dan setiap minggu, maka hal itu akan menjadi bagian yang rutin dalam kehidupan Anda. Secara mental dan emosional, Anda akan lebih mempersiapkan diri saat sesi belajar tiba dan tentunya lebih produktif.

4. Setiap kegiatan belajar harus memiliki tujuan yang spesifik
Menganggap sederhana belajar tanpa arahan yang jelas tidak akan efektif. Anda perlu tahu dengan jelas apa yang Anda butuhkan dalam setiap kesempatan belajar. Sebelum mulai belajar, aturlah tujuan dari belajar yang Anda lakukan. Hal ini akan mendukung tujuan akademik secara keseluruhan.

5. Jangan pernah menunda belajar
Adalah hal yang sangat mudah umum untuk membatalkan sesi belajar yang telah Anda rencanakan karena tidak tertarik dengan bidang studi, atau Anda memiliki hal lain yang harus dilakukan, atau karena tugas yang diberikan sangat sulit untuk dikerjakan.
Pelajar yang berhasil tidak pernah menunda waktunya untuk belajar. Jika Anda melakukannya, kegiatan belajar Anda menjadi tidak efektif dan Anda tidak akan mendapatkan apa yang dibutuhkan. Penundaan juga akan menimbulkan kekacauan dan menjadi penyebab nomor satu dari kegagalan.

6. Mulailah dengan pelajaran yang paling sulit
Tugas atau pelajaran yang paling sulit akan membutuhkan usaha, mental, dan energi yang paling besar. Anda sebaiknya memulai dengan hal ini. Sekali Anda bisa menyelesaikan tugas yang paling berat ini, akan lebih mudah untuk menyelesaikan sisanya. Percaya atau tidak, memulai dengan pekerjaan yang paling sulit akan membawa peningkatan yang sangat besar bagi keefektifan sesi belajar dan performa akademis Anda.

7. Selalu review catatan Anda sebelum mulai mengerjakan tugas
Hal yang pasti, sebelum Anda dapat mereview catatan yang dimiliki, maka Anda harus memiliki catatan tersebut. Pastikan bahwa Anda selalu membuat catatan yang baik selama di kelas. Sebelum memulai setiap sesi belajar dan mengerjakan tugas utama yang harus diselesaikan, pastikan Anda tahu bagaimana mengerjakannya dengan benar.

8. Pastikan tidak ada gangguan selama belajar
Carilah tempat belajar yang aman dari gangguan. Ketika Anda terganggu saat belajar maka itu akan membuyarkan konsentrasi dan kegiatan belajar menjadi tidak efektif.

9. Manfaatkan kelompok belajar dengan efektif
Pernah mendengar pepatah, "Dua kepala lebih baik daripada satu kepala?". Pepatah ini bisa jadi benar untuk diterapkan dalam kegiatan belajar. Belajar secara kelompok akan membawa sejumlah keuntungan, diantaranya, mendapatkan bantuan dari pelajar lainnya saat Anda berjuang untuk memahami sebuah konsep, menyelesaikan tugas dengan lebih cepat, dan berbagi pengetahuan dengan pelajar lain yang akan membantu mereka dan diri Anda sendiri untuk menginternalisasi persoalan. Tetapi, kelompok belajar akan menjadi tidak efektif ketika tidak terstruktur dan anggota grup minim persiapan.
10. Review catatan, tugas, dan materi lainnya setiap akhir pekan
Pelajar yang sukses biasanya selalu mereview apa yang telah mereka pelajari selama seminggu di setiap akhir pekan. Cara ini akan membuat mereka mempersiapkan diri lebih baik untuk melanjutkan pembelajaran konsep-konsep baru pada pekan berikutnya.
Sumber :