Kamis, 03 Januari 2013

Konflik Dalam Sebuah Kelompok



Konflik adalah suatu proses sosial dimana individu-individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan (Santosa, 1998: 32).
Sedangkan, sebab terjadinya konflik antara lain (Santosa, 1998: 32) :
a.    Adanya perbedaan pendirian atau perasaan antara individu sehingga terjadi konflik di antara mereka.
b.    Adanya perbedaan kepribadian di antara mereka yang disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang kebudayaan.
c.    Adanya perbedaan kepentingan individu atau kelompok di antara mereka.
d.   Adanya perubahan-perubahan sosial yang cepat dalam masyarakat karena adanya perubahan nilai/sistem yang berlaku.
Berkaitan dengan konflik di dalam kelompok, Yusuf menjelaskan bahwa sebetulnya bentuk konflik bukan hanya bertolak dari bentuk interaksinya, melainkan memang terjadi setelah kelompok di bangun, dimana di antara tiap-tiap anggota terjadi konflik, mungkin saja konflik dalam peran, fungsi, tugas, dan konflik dalam jaringan komunikasi dengan atasan, dan sebagainya. Konflik dalam kelompok dapat terjadi akibat ketentuan norma yang berlaku tidak sesuai dengan norma pribadi individu selaku anggota kelompok, bisa pula terjadi karena penempatan posisi tang tidak diinginkan dalam suatu kelompok sebab kemampuan yang kurang dibanding dengan anggota kelompok dan melakukan konformitas sikap dan persepsi dalam kelompok lain (dalam hal ini kemampuan dasar seseorang), dan bisa pula karena kohesi suatu kelompok sangat rendah sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menarik individu anggota kelompok dan melakukan konformitas sikap dan persepsi dalam kelompok tersebut (Yusuf, 1999: 90).
Terdapat jenis kelompok yang menganggap suatu bentuk konflik memberi kekuatan kelompok untuk mengembangkan dirinya. Terdapat pula suatu kelompok yang menghindari konflik dan mementingkan kaseimbangan kelompok. Akan tetapi, konflik tetap akan muncul sejauh anggota kelompok tersebut tetap belum dapat menetapkan persepsi tehadap nilai, norma yang berlaku dalam suatu kelompok, dan di sini pula seorang pemimpin dituntut untuk menggembleng keadaan guna untuk menggerakkan kelompok tersebut ke arah pencapaian tujuan kelompok (Yusuf, 1999: 90).
Sumber :
Hartina, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika ADITAMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar