2.1 Pengertian Psikologi
Perkembangan
Dalam
usaha memahami psikologi perkembangan, kita harus mengetahui apa yang dimaksud
dengan perkembangan. Mulanya kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian
pada abad ke-20 ini kata perkembangan dipergunakan oleh psikologi. Karena
penggunaannya pertama-tama dalam biologi, pada masa berikutnya ada ahli-ahli
yang menyebut pertumbuhan di samping kata perkembangan, bahkan ada orang yang
menyebut kedua istilah itu untuk maksud yang sama.
a. Perkembangan
Istilah
perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman. (Dianie E papalia 2008 : 3)
mengartikan perkembangan sebagai perubahan yang berkesinambungan dan progresif
dalam organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan
dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional,
dan kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak
dipelajari.
Menurut
Van den Daele “Perkembangan berarti
perubahan secara kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bykan sekedar
penambah beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatakn
kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan
fungsi yang kompleks.
Menurut
F.J. Monks, pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses ke arah yang
lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali”. Perkembangan menunjuk pada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan
juga dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah
suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
pertumbuhan, pematangan, dan belajar.
Dari
beberapa pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan umum, bahwa yang
dimaksud dengan perkembangan adalah perkembangan itu tidak terbatas pada
pengertian pertumbuhan semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung
serangkai perubahan psykis yang berlangsung terus-menerus dan bersifat tetap
dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu.
b. Pertumbuhan
Dalam
konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth)
sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi,
sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. Istilah pertumbuhan khusus
dimaksud untuk menunjukkan bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik
yang murni, istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas
mengenai gejala psikologis yang muncul. Dalam pertumbuhan ada sebuah proses
pengulangan hal ini keliahatan berbeda tergantung pada pengulangan tertentu
mana yang akan dijelaskan. Menurut burnham pertumbuhan merupakan proses yang
berkesinambungan dan bersifat bertambah.
Dari
beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan dalam
konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersifat
kuantitatif. Dengan demikian, istilah “pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk
pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum
dan kemudian menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan “perkembangan” lebih
menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai
akhir hayat
Perkembangan
menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja
dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk kearah perubahan yang bersifat
tetap dan tidak dapat diputar kembali. Psikologi perkembangan lebih
mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan
yang terjadi didalam diri pribadi yang khas itu. titik berat yang diberikan
oleh para ahli psikologi perkembangan adalah pada relasi atara kepribadian dan
perkembangan, hal iti disebabkan oleh pendapat bahwa keseluruhan kepribadian
itulah yang berkembang, meskipun beberapa aspek lebih menonjol pada masa
perkembangan tertentu, misalnya perkembangan fungsi indera dan fungsi motorik
lebih menonjol pada tahun-tahun pertama.
Beberapa
definisi psikologi perkembangan menurut para psikolog:
·
Menurut Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr.
A.M.P. Knoers, dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro dalam psikologi perkembangan:
“Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor umum
yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang
dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan”.
·
Menurut Dra. Kartini Kartono dalam
psikologi anak: “ psikologi perkembangan (psikologi anak) adalah suatu ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan priode masa bayi,
anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode adolesens menjelang
dewasa”.
·
Dalam encyclopedia international :
psikologi perkembangan adalah suatu cabang dari psikologi yang mengetengahkan
pembahasan tentang prilkau anak. Secara historis titik berat pembahasannya pada
penganalisisan elemeen-elemen prilaku anak yang dimungkinkan akan menjadi sarat
terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks.
Dari
beberapa definisi yang telah dikemukakan tersebut kiranya dapat diambil
pemahaman yang lebih sederhana tentang pengertian psikologi perkembangan yakni
suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik
menyangkut perkembangan atau kemunduran prilaku seseorang sejak masa konsepsi
hingga dewasa.
Definisi
psikologi perkembangan juga bisa diartikan sebagi suatu ilmu psikologi yang
membahas tentang masalah masalah perkembangan manusia mulai dari usia awal pembentukan sampai usia
akhir.
2.2 Fase-fase Perkembangan
Tahap
tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan
pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam
pengertian periode atau fase perkembangan.
Klasifikasi
periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai
berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan
dan akhir anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa pertengahan dewasa dan
masa akhir dewasa.
2.2.1 Fase perkembangan anak usia
dini
Secara
kronologis (menurut urutan waktu), masa anak-anak atau bayi berlangsung sejak
seorang individu manusia dilahirkan dari rahim ibunya sampai berusia sekitar
setahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara
sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan keluarganya. Oleh karena
itu, fungsionalisasi lingkungan keluarga pada fase ini penting sekali.
Tugas-tugas
perkembangan pada fase ini meliputi kegiatan-kegiatan belajar sebagai berikut :
1. Belajar
memakan makanan keras, misalnya mulai dengan bubur susu, bubur beras, nasi, dan
seterusnya.
2. Belajar
berdiri dan berjalan, misalnya mulai dengan berpegang pada tembok atau sandaran
kursi.
3. Belajar
berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu, ayah, dan nama-nama benda
sederhana yang ada di sekelilingnya.
4. Belajar
mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dari tubuh nya, misalnya mulai
dengan meludah, membuang ingus dan seterusnya.
5. Belajar
membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dan bersopan santun
seksual.
6. Mencapai
kematangan untuk belajar membaca dalam arti mulai siap mengenal huruf, suku
kata dan kata-kata tertulis.
7. Belajar
mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara
kandung, dan orang-orang di sekelilingnya.
Belajar membedakan
antara hal-hal yang baik dengan yang buruk, juga antara hal-hal yang benar dan
salah, serta mengembangkan atau membentuk kata hati (hati nurani).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar